Jumat, 01 Mei 2015

Medco dan Saratoga Investasikan US$ 5,5 juta untuk PLTU

Diposting oleh Lara Sania di 17.39 0 komentar
Jakarta - PT Medco Power Indonesia (MPI) dan PT Saratoga Power menunjuk konsorsium Hyundai Engineering Construction Korea dengan Mitsui Power System Jepang untuk penambahan chiller dan combined cycle di Panaran Batam sebesar 27 megawatt (mw). Sedangkan untuk pembuatan Chiller dilaksanakan oleh Internation Coil Limited (ICL) sebagai pelaksananya. Informasi tersebut disampaikan perseroand dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Selain itu, MPI melalui anak perusahaannya di Batam PT Mitra Energi Batam (MEB), dikabarkan mampu meningkatkan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) MEB Unit I dan MEB Unit II menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) MEB. Penyelesaian MEB Add On CCPP sebesar 21 mw dan Chiller sebesar 6 mw, akan menambah kapasitas PLTG MEB Unit I dan II yang semula 56 mw menjadi PLTGU MEB dengan total kapasitas sebesar 83 mw.
Adapun biaya investasi MEB Add On CCPP and Chiller Project ini sebesar US$ 55,5 juta atau sekira Rp666 miliar jika mengacu kurs Rp12.000 per USD, dengan pendanaan diperoleh dari para Pemegang Saham serta dana pinjaman dari Bank Mandiri yang terdiri atas PT Medco Power Indonesia, Bright PLN Batam, serta YPK PLN.
Penyelesaian MEB tersebut, melalui mekanisme pemanfaatan Siklus kombinasi antara siklus PLTG dan siklus Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Pasalnya, PLTU dianggap memiliki tingkat efisensi pembangkit yang optimal di dalam Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik.
Selain itu, penerapan gas buang pada siklus PLTG, yang masih mempunyai suhu 500 derajat celcius. Guna menghasilkan uap melalui fasilitas produksi uap atau Heat Recovery Steam Generator (HRSG), yang selanjutnya dialirkan ke turbin uap yang mampu menghasilkan tambahan kapasitas pembangit listrik sebesar 21 mw.
Sesuai PJBTL antara MEB dengan Bright PLN Batam pada 15 Oktober 2012, MEB Add On CCPP harus mulai beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date COD) dalam 24 bulan dan Chiller dalam 12 bulan setelah ditandatanganinya PJBTL.
Sekedar informasi, penyelesaian kedua proyek dan pencapaian COD dikatakan lebih cepat dari target, yang mana COD MEB Add On CCPP dapat dicapai pada 8 September 2014, yaitu lebih cepat satu bulan lewat satu minggu. Sedangkan, COD Chiller pada 1 Oktober 2013 yaitu dua minggu lebih cepat. Tercapainya proyek ini, adanya COD MEB Add On CCPP and Chiller terhitung sejak tanggal 8 September 2014 kapasitas pembangkitan di Batam telah bertambah sebesar 27 mw.
Asal tahu saja, PT Medco Power Indonesia (MPI) melalui anak perusahaannya PT Energi Listrik Batam (PT ELB) telah mencapai tahap penyelesaian pembangunan (mechanical completion) 2x35 megawatt (mw) Simple Cycle Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG). Pembangunan ini, berlokasi di Tanjung Uncang, Batam.
Proyek ini, merupakan proyek yang dirancang untuk dapat dikembangkan menjadi Combined Cycle, sehingga total kapasitas listrik menjadi 110 mw. Hal ini, menyatakan bahwa PT ELB akan melakukan commercial operation date (COD), pada 31 Desember 2014. Guna mulai berperan dalam memasok listrik di Batam dan sekitarnya. Sesuai Perjanjian Jual Beli Tenaga Kelistrikan (PJBLT) yang telah disepakati dalam 20 tahun terhitung sejak COD.
Untuk investasi ini, telah dikucurkan dana sekira US$ 66 juta yang untuk pemasangan dua unit Gas Turbine Generator (GTG) jenis Frame 6B dari GE Perancis yang telah selesai dilakukan dan hanya tinggal menunggu tahap uji coba. Namun, untuk dapat mengoperasikan PLTG ini, PT ELB memutuskan untuk memasok gas dari PSC Blok A Natuna. Gas tersebut dialirkan melalui pipa bawah laut WNTS Tie-in ke Pulau Pemping, untuk selanjutnya melalui pipa yang tersambung sampai ke lokasi PLTG. Pasokan gas dari Natuna Blok A Premier Oil yang seharusnya untuk kelistrikan di Batam, saat ini justru dialihkan ke daerah lain dengan mekanisme swap. (bani)

sumber: http://www.neraca.co.id/article/47369/Medco-dan-Saratoga-Investasikan-US-55-juta

Rahasia Api Warna-Warni dan Bertingkat-Tingkat

Diposting oleh Lara Sania di 17.34 0 komentar
Inilah Rahasia Api Berwarna-warni dan Bertingkat-Tingkat 
Api tak lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Meski dianggap berbahaya, api ternyata memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa keterlibatan api, sebagian manusia tidak bisa menghasilkan makanan yang bisa dinikmati setiap hari. Sebab sebagian manusia masih tergantung dengan kompor gas. Seperti diketahui, api adalah suatu reaksi kimia (oksidasi) yang terbentuk dari tiga unsur; panas, udara dan bahan bakar yang menimbulkan panas dan cahaya.
Elemen pendukung terjadinya kebakaran  adalah panas, bahan bakar dan oksigen. Meski ada tiga elemen tersebut peristiwa kebakaran belum terjadi. Sebab proses pembakaran diperlukan komponen keempat, yaitu rantai reaksi kimia (chemical chain reaction).
Nah, menyangkut masalah api, ada peristiwa menarik dan menakjubkan di dalamnya. Sebab, ternyata jika diperhatikan, warna api sangat berbeda-beda. Kadang api memancarkan warna biru, kadang  oranye kekuningan atau merah.Nah, mengapa api bisa berbeda-beda warnanya?
Warna api sangat dipengaruhi oleh elektron-elektron dalam api yang selalu berpindah-pindah.  Setiap unsur mempunyai spektrum emisi tertentu dan bila tersorot api, maka akan memancarkan radiasi elektromagnetik yang akan menghasilkan pancaran api dengan warna-warna tertentu. Secara teori, api terjadi dari reaksi pembakaran senyawa yang mengandung oksigen (O2). Jika suatu reaksi pembakaran kekurangan oksigen, maka efisiensi pembakaran berkurang dan menghasilkan suatu senyawa karbon seperti asap (jelaga). Contohnya, lilin akan mati karena jika ditutup dengan gelas. Sebab ia  kekurangan oksigen. Faktor yang mempengaruhi warna nyala api adalah faktor fisika (suhu) dan faktor kimia (zat yang megalami reaksi).
Pada pembakaran sodium akan menghasilkan apri berwarna oranye, pembakaran stronsium klorida mengahasilkan warna merah,  pembakaran kalium nitrat menghasilkan warna ungu, pembakaran boron menghasilkan warna hijau, pembakaran tembaga menghasilkan warna biru, dan sebagainya.
Api yang berwarna merah umumnya bersuhu di bawah 1000 derajat celsius. Api berwarga biru, bersuhu lebih tinggi dari api merah, tapi masih di bawah 2000 derajat celcius. Kemudian api yang lebih panas, api putih yang bersuhu di atas 2000 derajat celcius. Api ini juga yang terdapat di dalam inti matahari. Api putih juga digunakan pada industri yang memproduksi material besi dan sejenisnya. Api paling panas adalah api berwarna hitam (kabarnya jenis api ini hanya terdapat di neraka, wallahu ‘alam). Begitulah mengapa api bisa berwarna-warni. Metode seperti ini juga yang digunakan dalam teknologi pembuatan kembang api yang bisa memancarkan api berwarna-warni nan indah. Sebab ia  merupakan proses campuran berbagai macam unsur kimia. Ia akan bereaksi warna-warni jika terjadi reaksi pembakaran.

sumber: http://www.hidayatullah.com/iptekes/rahasia-dibalik-sunnah/read/2015/03/09/40213/inilah-rahasia-api-berwarna-warni-dan-bertingkat-tingkat.html