Perubahan Fasa
Apabila suatu zat padat dipanaskan terus-menerus pada tekanan tetap maka temperaturnya akan naik terus sampai pada suatu harga temperatur tertentu di mana temperaturnya menjadi konstan. Pada
temperatur konstan tersebut kalor yang diserap zat dipergunakan seluruhnya untuk melakukan perubahan wujud (transformasi fasa).
Temperatur zat akan naik lagi apabila seluruh massa zat sudah berubah wujudnya. Perubahan wujud zat secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:
Apabila suatu zat padat dipanaskan terus-menerus pada tekanan tetap maka temperaturnya akan naik terus sampai pada suatu harga temperatur tertentu di mana temperaturnya menjadi konstan. Pada
temperatur konstan tersebut kalor yang diserap zat dipergunakan seluruhnya untuk melakukan perubahan wujud (transformasi fasa).
Temperatur zat akan naik lagi apabila seluruh massa zat sudah berubah wujudnya. Perubahan wujud zat secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:
Proses 12 disebut melebur (meleleh) yaitu perubahan zat padat ke cair, dan kebalikannya (proses 21) disebut membeku. Proses 34 disebut mendidih yaitu perubahan zat dari cair ke uap dan
kebalikkannya (proses 43) di sebut mengembun. Proses 23 adalah proses kenaikan temperatur zat (dalam bentuk cairnya) secara isobarik dari titik leburnya (Tm) sampai dengan titik didihnya (Tb).
Ada beberapa zat yang di dalam pengamatan kita zat tersebut dapat berubah wujud dari padat langsung menjadi uap, misalnya es kering (CO2pada) dana pada kamper (kapur barus). Hal ini disebabkan karena titik beku dan titik didihnya mempunyai harga yang berdekatan, sehingga bentuk cair dari zat tersebut tidak sempat teramati. Perubahan zat dari padat ke uap disebut suplimasi.
kebalikkannya (proses 43) di sebut mengembun. Proses 23 adalah proses kenaikan temperatur zat (dalam bentuk cairnya) secara isobarik dari titik leburnya (Tm) sampai dengan titik didihnya (Tb).
Ada beberapa zat yang di dalam pengamatan kita zat tersebut dapat berubah wujud dari padat langsung menjadi uap, misalnya es kering (CO2pada) dana pada kamper (kapur barus). Hal ini disebabkan karena titik beku dan titik didihnya mempunyai harga yang berdekatan, sehingga bentuk cair dari zat tersebut tidak sempat teramati. Perubahan zat dari padat ke uap disebut suplimasi.
Titik lebur suatu zat (Tm) adalah harga temperatur pada zat sejumlah zat padat berubah seluruhnya menjadi zat cair jika dipanaskan pada tekanan konstan.
Titik didih suatu zat (Tb) adalah harga temperatur pada saat sejumlah zat cair berubah seluruhnya menjadi uap jika dipanaskan pada tekanan konstan.
Banyak panas persatuan massa yang dibutuhkan oleh suatu zat di dalam proses perubahan wujudnya di sebut kalor transformasi dan diberi simbol l. Satuan l menurut SI adalah Jkg-1.
Kalor transformasi untuk proses melebur disebut kalor lebur (lm) dan untuk proses mendidih disebut kalor didih atau kalor uap (lb atau lv).
Banyaknya kalor yang diperlukan m kg zat untuk melebur seluruhnya, Qm, atau untuk mendidih, Qb, dapat dinyatakan dengan:
Titik didih suatu zat (Tb) adalah harga temperatur pada saat sejumlah zat cair berubah seluruhnya menjadi uap jika dipanaskan pada tekanan konstan.
Banyak panas persatuan massa yang dibutuhkan oleh suatu zat di dalam proses perubahan wujudnya di sebut kalor transformasi dan diberi simbol l. Satuan l menurut SI adalah Jkg-1.
Kalor transformasi untuk proses melebur disebut kalor lebur (lm) dan untuk proses mendidih disebut kalor didih atau kalor uap (lb atau lv).
Banyaknya kalor yang diperlukan m kg zat untuk melebur seluruhnya, Qm, atau untuk mendidih, Qb, dapat dinyatakan dengan:
Tabel 9.1
Harga Tm, Tb, lm dan lb pada temperatur ruang dan tekanan 1 atm
Harga Tm, Tb, lm dan lb pada temperatur ruang dan tekanan 1 atm
Entalpi
Entalpi, H, suatu sistem didefinisikan sebagai:
Entalpi, H, suatu sistem didefinisikan sebagai:
Dan entapi spesifik, yaitu entalpi persatuan massa atau persatuan
jumlah mol:
jumlah mol:
Pada
peristiwa transformasi fasa, banyaknya kalor yang diserap atau
dilepaskan oleh sistem atau zat persatuan massa sama dengan kalor
transformasi l. Jadi dapat kita tuliskan:
Persamaan
(9.25) menyatakan bahwa pada perubahan fasa, besarnya kalor
transformasi sama dengan besarnya perubahan entalpi sistem.
sumber:
Soelaiman, Fauzie. 2011. Termodinamika Teknik I. ITB : Bandung
http://www-catatankecil.blogspot.com/2012/05/termodinamika.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar