Kulkas menjadi salah satu kebutuhan yang krusial bagi rumah tangga
masyarakat Indonesia di masa sekarang. Kulkas umumnya digunakan untuk
menyimpan bahan makanan mentah, sayur-sayuran, buah-buahan, minuman
kaleng, dan es krim agar tidak membusuk, tahan lama, dan tetap terjaga
awet di dalam suhu yang telah dikondisikan.
Bila dikategorikan secara umum, ada 9 komponen utama dalam kulkas dengan fungsinya masing-masing, yaitu:
1. Kompresor, merupakan unsur terpenting yang berfungsi untuk memompa bahan pendingin ke seluruh bagian.
2. Kondensor, berfungsi sebagai
alat penukar kalor dalam proses perubahan wujud gas bahan pendingin,
yang pada suhu dan tekanan tinggi diubah menjadi wujud cair.
3. Filter, yang berfungsi sebagai penyaring kotoran yang mungkin terbawa masuk aliran pendingin ke kulkas setelah proses sirkulasi.
4. Evaporator, memiliki fungsi untuk menyerap
kalor dari benda yang dimasukkan, kalor yang sudah terhisap akan
mendinginkan bahan makanan itu.
5. Thermostat, berperan sebagai pengatur kerja kompresor secara otomatis berdasar pada batasan suhu di setiap bagian kulkas.
6. Heater, berguna untuk mencairkan bunga es yang terbentuk di dalam evaporator.
7. Fan Motor, digunakan untuk menghembuskan udara dingin dari evaporator ke seluruh bagian kulkas dan mendorong udara melalui kompresor.
8. Overload Motor Protector, berguna sebagai pelindung komponen #listrik dari kerusakan apabila arus listrik yang dihasilkan kompresor melebihi normal.
9. Bahan Pendingin (Refrigerant), berwujud sebagai zat yang mudah diubah bentuknya dari wujud gas menjadi wujud cair, atau sebaliknya.
Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang lebih seru. Bagaimana prinsip kerja dari kulkas?
Semua berawal dari Hukum Termodinamika.
Hukum Termodinamika berlaku untuk prinsip kerja lemari es. Seperti yang
kita ketahui, energi panas selalu bergerak menuju ke daerah yang lebih
dingin. Bagaimana lemari es bisa melakukan hal yang sebaliknya?
Mengalirkan energi panas dari dalam ke udara yang lebih hangat di luar? Meskipun memiliki cara kerja yang berlawanan, prinsip kerja lemari es
masih berhubungan erat dengan hukum perpindahan kalor. Sebuah lemari es
harus melakukan tugas untuk membalikkan arah normal aliran energi
panas. Tugas itu melibatkan penggunaan energi yang bertujuan untuk
memindahkan sesuatu, dan untuk melakukannya sebuah lemari es membutuhkan
energi. Dalam kasus ini, energi itu disediakan oleh listrik.
Credit: researchthetopic.wikispaces.com
Kunci proses kulkas dan sistem pendingin lain agar dapat bekerja
terdapat pada refrigeran. Refrigeran ialah zat semacam Freon yang
bertitik didih rendah sehingga dapat memfasilitasi perubahan bentuk
antara cair dan #gas. Sebagai cairan, refrigeran berperan dalam
penyerapan energi panas dari udara dingin di dalam lemari es untuk
diubah menjadi gas.
Jadi pertama-tama, energi panas ditransfer ke dalam lemari es untuk
menjadi cairan dingin yang melewati sebuah mesin evaporator. Lalu
referigeran, yang sudah dibahas sebelumnya, menyerap energi panas agar
menjadi lebih hangat lalu akhirnya berubah bentuk menjadi gas. Gas yang
terbentuk sebelumnya, dialirkan melalui compressor agar cairan pendingin
memiliki temperatur yang lebih tinggi. Refrigeran dengan suhu yang lebih tinggi tersebut selanjutnya
mengalir melalui kondensor, dimana terjadi transfer #energi panas ke
kumparan pendingin kondensor. Akhirnya, refrigeran tersebut kehilangan
energi panasnya dan berubah menjadi energi dingin kembali, serta
mengalami peristiwa kondensasi menjadi cairan.
Selanjutnya refrigeran masuk ke tabung Ekspansi, dimana merupakan
tempat yang memiliki ruangan untuk menyebarkan cairan keluar dalam
rangka menurunkan suhu menjadi lebih rendah. Cairan dingin hasil
refrigeran tersebut kemudian mengalir kembali ke evaporator. Selanjutnya
siklus itu kembali berulang.
sumber: http://www.prinsipkerja.com/perangkat-elektronik/prinsip-kerja-kulkas-lemari-es/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar