Kebanyakan orang menikmati popcorn saat menyaksikan film. Namun beberapa
peneliti Prancis justru menganggap popcorn sebagai bahan studi yang
perlu dicari penjelasannya. Dalam studi yang diterbitkan pada Rabu (11/02), insinyur Emmanuel
Virot dan Alexandre Ponomarenko melakukan percobaan tak biasa. Mereka
mencari tahu apa yang membuat popcorn meletup (pop). Kamera yang merekam 2.900 frame
per detik membantu menunjukkan apa yang terjadi saat biji jagung mulai
mengembang. Berdasarkan temuan peneliti, saat suhu mencapai 100 derajat
Celcius, beberapa bagian lembab dalam jagung mulai berubah jadi uap.
Ketika suhu naik menjadi 180 derajat Celcius, tekanan meningkat sekitar
10 bar atau 10 kali lipat atmosfir pada permukaan laut.
Karena
tidak dapat menahan tekanan, kulit luar jagung pecah dan terbuka. Ini
menyebabkan penurunan tekanan yang akhirnya memaksa bagian dalam berpati
pada biji jagung jadi mengembang dan menonjol keluar. "Kami
menemukan bahwa suhu kritis adalah sekitar 180 derajat Celcius, terlepas
dari ukuran atau bentuk grain," Emmanuel tutur Virot, aeronautical
engineer di Ecole Polytechnique, seperti dilansir dari AFP (11/02/2015).
Hal
pertama yang muncul dari kulit yang retak adalah struktur berbentuk
anggota tubuh, yaitu "kaki" (leg). Struktur tersebut bersentuhan dengan
permukaan panci dan mulai menekan di dalam panas. Adanya
ketegangan dan pelepasan, "kaki" menyebabkan jagung melompat dengan
ketinggian mulai dari beberapa milimeter sampai sentimeter. Kemudian
muncullah "letupan" (pop) dari pelepasan tiba-tiba uap air. Beberapa
milidetik kemudian, butiran dari dalam melebar untuk membentuk serpihan
seperti spons. Evolusi dari fraktur menjadi serpihan memakan
waktu kurang dari 90 milidetik - 0,09 detik. Hasil letupan popcorn ini
dianggap kombinasi menarik termodinamika dan mekanika fraktur, bukan
hanya ledakan dari gas terpendam. Studi mengenai popcorn tersebut muncul dalam jurnal Inggris, Royal Society Interface.
sumber: http://food.detik.com/read/2015/02/11/120521/2829787/297/inilah-alasannya-popcorn-meletup-letup-saat-dimasak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar