Pernahkah
kamu minum es teh, es susu, atau es sirup? Nah, ketika
membuat es teh, biasanya kita mencampur air panas atau air hangat yang
ada di
dalam gelas dengan es batu. Air panas atau air hangat memiliki suhu
yang lebih
tinggi, sebaliknya es batu memiliki suhu yang lebih rendah. Setelah
berinteraksi beberapa saat, campuran es batu dan teh panas pun berubah
menjadi
es teh (campuran es batu dan teh hangat telah mencapai suhu yang sama).
Proses
yang sama terjadi ketika kita mencampur air panas dengan air dingin.
Setelah
berinteraksi, air panas dan air dingin berubah menjadi air hangat.
Mengapa hal
ini bisa terjadi? Mengapa setelah berinteraksi benda-benda tersebut
bisa
mencapai suhu yang sama? Agar kita dapat dapat menjawab pertanyaan
tersebut,
mari kita pelajari materi kalor dan perubahan entalpi.
Apabila
benda2 yang memiliki perbedaan suhu saling berinteraksi, akan ada
aliran kalor
dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran
kalor
akan terhenti setelah kedua benda yang berinteraksi mencapai suhu yang
sama.
Misalnya kalau kita mencampur air panas dengan air dingin, biasanya
kalor
mengalir dari air panas menuju air dingin. Kalor berhenti mengalir jika
campuran air panas dan air dingin telah berubah menjadi air hangat.
Ketika kita
memasukkan besi panas ke dalam air dingin, kalor mengalir dari besi
menuju air.
Kalor akan berhenti mengalir setelah besi dan air mencapai suhu yang
sama.
Ketika dokter atau perawat menempelkan termometer ke tubuhmu (misalnya
kalau
dirimu lagi demam), kalor mengalir dari tubuhmu menuju termometer.
Kalor akan
berhenti mengalir kalau tubuhmu dan termometer telah mencapai suhu yang
sama.
Kalau termometernya pakai air raksa, maka ketika tubuhmu dan termometer
mencapai
suhu yang sama, air raksa tidak jalan-jalan lagi. Angka yang
ditunjukkan
permukaan air raksa merupakan suhu tubuhmu saat itu. Kalau termometer
yang
dipakai berupa termometer digital, angka pada bagian tengah termometer
akan
terhenti setelah tubuhmu dan termometer mencapai suhu yang sama. Angka
yang
ditunjukkan termometer adalah suhu tubuhmu.
Sudah dijelaskan di pendahuluan bahwa
apabila
dua buah benda yang berbeda temperaturnya saling berinteraksi, maka
temperatur
benda yang lebih panas berkurang sedangkan temperatur benda yang lebih
dingin
bertambah. Sesuatu yang berpindah dalam kasus ini disebut kalor.
“Kalor
adalah suatu materi yang tidak terlihat, yang mengalir dari
benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang bertemperatur
rendah.”
Benyamin Thomson/Count Rumford
(1753-1814)
dengan eksperimen-nya, dia mengebor logam, teramati bahwa mata bor
menjadi
panas dan didinginkan dengan air (sampai airnya mendidih), tentunya
dari teori
“kalor”, kalor tersebut lama kelamaan akan habis
dan ternyata bila proses
tersebut berlanjut terus kalorik tersebut tidak habis, jadi teori
kalorik tidak
tepat. Jadi kalor bukan materi.
Kalor
dan Energi Termal
Ada suatu perbedaan antara kalor dan energi dalam dari suatu
bahan. Kalor hanya digunakan bila menjelaskan perpindahan energi
dari
satu tempat ke yang lain.
"Kalor
adalah energi yang dipindahkan akibat adanya perbedaan
temperatur. Sedangkan energi dalam (termis) adalah energi karena
temperaturnya."
Satuan
Kalor
Satuan kalor adalah kalori dimana, 1 kalori
adalah kalor
yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 gr air dari 14,5 C menjadi
15,5 C.
Dalam
sistem British, 1 Btu (British
Thermal
Unit) adalah kalor untuk menaikkan temperatur 1 lb air dari
63 F menjadi
64 F.
1
kal = 4,186 J = 3,968 x 10-3 Btu
1
J = 0,2389 kal = 9,478 x 10-4 Btu
1
Btu = 1055 J = 252,0 kal
Kesetaraan
Mekanik dari Kalor
Dari konsep energi mekanik diperoleh bahwa bila gesekan terjadi
pada sistem mekanis, ada energi mekanis yang hilang. Dan dari
eksperimen
diperoleh bahwa energi yang hilang tersebut berubah menjadi energi
termal.
Dari eksperimen yang dilakukan oleh Joule (aktif penelitian pada
tahun 1837-1847) diperoleh kesetaraan mekanis dari kalor :
1
kal = 4,186 joule
Tidak ada komentar:
Posting Komentar